Bagaimana lempeng bergerak dan dan
hubungannya dengan aktivitas gempa semakin dipahami oleh para ilmuwan.
Hampir semua pergerakan tersebut terjadi di sepanjang zona tipis di
antara pertemuan lempeng-lempeng dimana hasil dari gaya-gaya tektonik
kelihatan dengan jelas.
Ada empat tipe pertemuan lempeng:
- Pertemuan divergen: pertemuan dimana kulit/kerak bumi yang baru terbentuk ketika lempeng yang berdekatan saling menjauhi.
- Pertemuan konvergen: pertemuan dimana lapisan kulit bumi hancur ketika sebuah lempeng menujam ke bawah lempeng lainnya.
- Pertemuan transformasi: pertemuan dimana tidak ada kulit bumi yang terbentuk atau dihancurkan, karena lempeng-lempeng bergesekan satu sama lain secara horisontal.
- Zona-zona perbatasan antar lempeng: sabuk lebar dimana pertemuan-pertemuan tidak secara jelas didefenisikan dan interaksi antar lempeng tidak jelas.
Pertemuan Divergen
Pertemuan divergen terjadi di sepanjang
pusat pergerakan dimana kulit baru yang tercipta dari magma mantel bumi
yang naik ke atas terbentuk di saat lempeng-lempeng bergerak saling
menjauhi. Bayangkan dua sabuk konveyor raksasa yang saling berhadapan
dan kemudian bergerak ke arah yang berlawanan sambil membawa kulit baru
lautan yang baru terbentuk menjauhi puncak bubungan.
Pertemuan divergen yang paling terkenal
adalah bubungan Atlantik-tengah (Mid-Atlantic Ridge). Rangkaian
pegunungan bawah air ini, yang dimulai dari Samudera Arktik menerus ke
ujung selatan Afrika, bukan satu-satunya sistem bubungan
tengah-samudera yang mengitari bumi. Rasio penyebaran sepajang bubungan
Atlantik-tengah adalah sekitar 2,5 cm/tahun, atau 25 kilo meter dalam
satu juta tahun. Rasio ini mungkin kecil bagi manusia, akan tetapi
karena prosesnya sudah berlangsung jutaan tahun, pergerakan yang
dihasilkannya sudah mencapai ribuan kilometer. Penyebaran dasar lautan
yang telah terjadi sekitar 100-200 juta tahun telah mengakibatkan
terbentuknya samudera Atlantik yang kita kenal saat ini yang asalnya
adalah sebuah jalur masuk air yang mungil di antara benua Eropa, Afrika
dan Amerika.
Negara vulkanik Islandia, yang berada
tepat di belahan bubungan Atlantik-tengah, adalah sebuah laboratorium
darat alami bagi para ilmuwan untuk mempelajari proses dan
kejadian-kejadian yang juga terjadi di bawah laut di sepanjang sebaran
bubungan. Islandia terbelah di sepanjang pusat pergerakan antara
lempeng Amerika Utara dan lempeng Eurasia, dimana Amerika Utara
bergerak relatif ke arah barat dan Eurasia ke arah timur.
Peta yang menunjukkan terbelahnya
Islandia di sepanjang Bubungan Atlantik Tengah yang memisahkan lempeng
Amerika Utara dengan Lempeng Eurasia. Peta juga menunjukkan ibukota
Islandia, Reykjavik, area Thingvellir, dan lokasi-lokasi vulkanik aktif
(segitiga merah), termasuk Krafla.
Konsekuensi pergerakan lempeng akan
terlihat jelas di sekitar daerah vulkanik Krafla, sebuah daerah di
timur-laut Islandia. Disini retakan yang ada semakin membesar dan
retakan baru timbul dalam beberapa bulan. Dari tahun 1975 hingga 1984
tidak terbilang kejadian permukaan retak sepanjang zona retakan Krafla.
Beberapa retak permukaan ini didampingi oleh aktivitas vulkanik;
permukaan tanah bisa naik hingga 1-2 m sebelum akhirnya runtuh kembali,
menyiratkan erupsi yang bakal terjadi. Antara tahun 1975 hingga 1984
pergeseran yang terjadi akibat retakan tersebut sekitar 7m.
Di timur Afrika, proses penyebaran telah
memisahkan Arab Saudi menjauhi Benua Afrika, dan menciptakan Laut
Merah. Pemisahaan pada pertemuan lempeng Afrika dan Lempeng Arabia
disebut Simpang Tiga (Triple Junction) oleh para geolog, dimana Laut
Merah bertemu dengan Teluk Aden. Pusat Penyebaran yang baru mungkin
saja terbentuk di bawah Afrika di sepanjang Zona Retak Timur Afrika.
Jika kulit benua tertarik melebihi kapasitasnya, retak akibat tarik akan
muncul di permukaan bumi. Magma akan naik melalui retakan yang melebar,
kadang meletus dan membentuk vulkanik. Naiknya magma, apakah meletus
atau tidak, akan menaikkan tegangan di kulit bumi dan akan mengakibatkan
tambahan retakan dan pada akhirnya menciptakan zona retakan di
permukaan.
Afrika Timur mungkin saja menjadi
Samudera besar berikutnya yang ada di bumi. Interaksi lempeng di daerah
tersebut akan memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk mempelajari
bagaimana Samudera Atlantik terjadi sekita 200 juta tahun yang lalu.
Jika penyebaran terus berlanjut, para geolog percaya, tiga lempeng yang
bertemu akan terpisah sempurna. Air dari Samudera Hindia akan membanjiri
daerah penyebaran tersebut dan akhirnya akan terbentuk sebuah pulau
besar di ujung paling timur dari Afrika.
Pertemuan Konvergen
Ukuran dari bumi tidak berubah
signifikan selama 600 juta tahun terakhir, dan sepertinya tidak berubah
sejak terbentuknya sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Tidak adanya
perubahan ukuran ini menyiratkan adanya penghancuran kulit bumi dengan
rasio yang sama dengan terbentuknya kulit baru. Penghancuran (daur
ulang) dari kulit bumi ini terjadi di pertemuan lempeng dimana lempeng
bergerak mendekati satu sama lain, dan kadang-kadang sebuah pelat
tenggelam atau menujam di bawah lempeng lainnya. Lokasi dimana penujaman
terjadi disebut zona subduksi.
Tipe konvergensi—disebut juga tabrakan
lambat—tergantung dari jenis litosfer yang terlibat. Konvergensi dapat
terjadi antar lempeng samudera dengan lempeng benua yang sangat besar.
Konvergensi Samudera-benua
Seandainya secara magis kita bisa
mengeringkan Samudera Pasifik, kita akan melihat penampakan yang luar
biasa—sejumlah palung tipis yang panjang, membujur ribuan kilometer
dengan kedalaman 8 hingga 10 km menujam masuk ke dalam dasar samudera.
Palung-palung adalah bagian terdalam dari dasar samudera dan tercipta
akibat subduksi (penujaman).
Lempeng Nazca didorong dan menujam ke
bagian bawah lempeng benua dari lempeng Amerika Selatan. Pada
gilirannya, daerah tubrukan pada sisi lempeng Amerika Selatan naik,
menciptakan peguungan Andes, tulang punggung benua tersebut. Gempa kuat
dan merusak dan naiknya ketinggian pegunungan secara cepat sangat sering
terjadi disini. Walaupun lempeng Nazca secara keseluruhan menujam
dengan sangat lambat ke palung, bagian paling dalam dari lempeng yang
menujam bisa terpecah ke bagian yang lebih kecil dan diam terkunci untuk
periode yang lama. Apabila bagian yang terkunci tersebut kemudian
terlepas akibat gerakan lempeng, akan mengakibatkan gempa yang sangat
besar. Gempa-gempa tersebut sering diiringi dengan kenaikan dataran
sebesar beberapa meter.
Pada Juli 1994, gempa dengan kekuatan
8.3 SR terjadi sekitar 320 km di arah timur laut La Paz, Bolivia.
Kedalaman gempa 636 km. Gempa yang terjadi di zona subduksi lempeng
Amerika Selatan dan Nazca, adalah gempa paling dalam yang pernah direkam
di Amerika Selatan. Akan tetapi meski gempa ini dapat dirasakan di
Toronto, Canada, kerusakan yang ditimbulkan sangat kecil diakibatkan
oleh kedalamannya.
Cincin Api
Konvergensi Samudera-Benua juga
memelihara vulkanik aktif bumi, seperti terlihat di Pegunungan Andes.
Aktivitas erupsi berkaitan nyata dengan subduksi.
Konvergensi Samudera-Samudera
Sama dengan kovergensi samudera-benua,
ketika dua lempeng samudera bertemu, salah satu pada umumnya akan
menujak ke bagian lainnya dan akibatnya palung terbentuk. Contohnya
adalah Palung Mariana (yang sejajar dengan kepulauan Mariana), yang
terbentuk akibat konvergensi gerakan cepat lempeng Pasifik dengan
gerakan lambat lempeng Filipina. The Challenger Deep di selatan palung
Mariana terbenam ke dalam interior bumi (hampir 11.000 m). Bandingkan
dengan Gunung Everest, gunung tertinggi di bumi, yang tingginya dari
permukaan laut sekitar 8.854 m.
Proses subduksi pada kovergensi lempeng
samudera-samudera juga menghasilkan formasi vulkanik. Selama jutaan
tahun, erupsi lava dan bongkahan vulkanik terjebak di dasar samudera
hingga vulkanik bawah laut naik di atas permukaan laut untuk membentuk
kepulauan vulkanik. Volkano tersebut biasanya membentuk rantaian yang
disebut busur kepulauan (island arc). Seperti namanya, busur kepulauan
volkano, yang hampir sejajar dengan palung, biasa akan berbentuk kurva.
Palung adalah kunci untuk mengetahui terbentuknya busur kepulauan
seperti kepulauan Mariana dan Aleutian dan mengapa kepulauan tersebut
banyak mengalami gempa yang kuat. Magma yang membentuk busur kepulauan
diproduksi oleh bagian lempeng menujam yang leleh dan/atau bagian atas
listosfer samudera. Lempeng yang menujam merupakan sumber tegangan
ketika dua lempeng saling berinteraksi, dan pada akhirnya menimbulkan
gempa sedang dan kuat.
Konvergensi Benua-benua.
Rangakaian pegunungan Himalaya secara
dramatis dan spektakuler memperlihatkan konsekuensi dari lempeng
tektonik. Ketika dua lempeng benua bertemu, tidak akan ada yang menujam
disebabkan batuan benua yang relatif ringan, dan seperti tabrakan dua
gunung es, gerakan ke bawah akan tertahan. Biasanya, kulit bumi
cenderung menggelembung dan didorong ke atas atau ke samping.
Tabrakan India dengan Asia sekitar 50
juta tahun yang lalu menyebabkan lempeng Eurasia melipat di atas lempeng
India. Setelah tabrakan, konvergensi dari dua lempeng tersebut terus
menekan lipatan hingga terbetuknya Pegunungan Himalaya dan Dataran
tinggi Tibet yang kita kenal saat ini. Kebanyakan pertumbuhannya terjadi
selama 10 juta tahun belakangan.
tas: Tabrakan antara lempeng India
dan Eurasia mendorong Himalaya dan dataran Tibet.
Himalaya, berpuncak hingga ketinggian
8.854 m dari permukaan laut adalah pegunungan tertinggi di bumi, dan
dataran Tibet dengan rata-rata tinggi 4.600 m, lebih tinggi dibandingkan
semua puncak di pegunungan Alpen (kecuali Puncak Mont Blanc dan Monte
Rosa).
A Bawah: Potongan yang
dibuat kartunis yang menunjukkan pertemuan kedua lempeng sebelum dan
sesudah tabrakan. Titik referens (busur sangkar kecil) menunjukkan
jumlah kenaikan titik imaginer di kulit bumi pada saat proses
pembentukan pegunungan.
Himalaya: Tabrakan dua benua
Pegunungan Himalaya & Dataran Tinggi Tibet
Pertemuan Transformasi.
Zona pertemuan dua pelat yang bergesekan
secara horisontal satu sama lain disebut pertemuan
patahan-transformasi, atau secara sederhana disebut pertemuan
transformasi. Konsep patahan-transformasi diusulkan oleh geofisikawan
Kanada, J. Tuzo Wilson, yang menyatakan bahwa patahan besar atau zona
retak menghubungkan dua pusat pergerakan (pertemuan lempeng divergen)
atau, sangat jarang, pertemuan palung-palung (pertemuan lempeng
konvergen). Kebanyakan patahan-transformasi terjadi di dasar samudera.
Biasanya terjadi untuk menyeimbangkan pergerakan bubungan yang aktif,
menghasilkan lempeng zig-zag, dan umumnya sering mengalami gempa-gempa
dangkal. Akan tetapi sebagian kecil berada di daratan, seperti Patahan
San Andreas di Amerika. Patahan transformasi ini menghubungkan lempeng
naik Pasifik Timur , pertemuan divergen ke arah selatan, dengan lempeng
Gorda Selatan – Juan de Fuca—Explorer Ridge, sebuah pertemuan divergen
yang lain.
Zona retakan Blanco, Mendocin,
Murray, dan Molokai adalah beberapa dari banyak zona retak (patahan
transformasi) yang menggurat dasar samudera dan menggeser bubungan. San
Andreas adalah patahan transform yang terlihat di dataran.
Zona patahan San Andreas, dengan panjang
sekitar 1300 km dengan lebar puluhan km, memotong dua pertiga dari
panjang California. Di sepanjang patahan, sudah berlangsung 10 juta
tahun, lempeng Pasifik bergeser horisontal melewati lempeng Amerika
Utara, dengan rasio 5cm/tahun. Daratan di sisi barat patahan (sisi
lempeng Pasifik) bergerak ke arah barat laut daratan di sisi timur dari
patahan (lempeng Amerika Utara).
Zona pertemuan lempeng
Tidak semua pertemuan atau batas-batas
antar-lempeng sesederhana seperti yang dilukiskan di atas. Di beberapa
tempat, pertemuan antar lempeng tidak bisa secara jelas ditentukan
dikarenakan deformasi gerakan yang terjadi menerus di sabuk yang sangat
lebar (disebut juga zona pertemuan-lempeng). Salah satu zona tersebut
adalah daerah di antara lempeng Eurasia dan lempeng Afrika yang
didalamnya terdapat bagian-bagian kecil dari lempeng (micro plates).
Karena zona perbatasan lempeng terdiri atas dua lempeng besar dan bisa
saja terdapat di antaranya satu atau dua lempeng kecil, zona ini
biasanya memiliki struktur geologi dan pola gempa yang kompleks.
Rasio gerakan
Berdasarkan rekaman magnetik dasar
lautan, ilmuwan mengetahui perkiraan dari setiap pembalikan magnetik,
sehingga pada akhirnya dapat menghitung pergerakan yang terjadi selama
jangka waktu tertentu. Ridge Arktik memiliki rasio pergerakan yang
sangat rendah ( kurang dai 2,5 cm/tahun) dan Lempeng Pasifik Selatan di
sisi barat Chili, memiliki rasio pergerakan yang sangat cepat (lebih
dari 15 cm/tahun)
Sumber :
http://strukturawam.wordpress.com
http://strukturawam.wordpress.com
Google Image
Tidak ada komentar:
Posting Komentar